Maybe pesan ini juga tidak akan pernah sampai ke orang yang dituju.
Terima kasih sudah pernah datang dan pergi seenaknya ya:)
terima kasih atas effort-nya yang setengah-setengah itu
terima kasih atas ketidakkonsistenannya dalam hal apapun (for me)
Awalnya aku punya harap kepada kamu, teman! dengan kata manis yang tidak jarang terlontar, ajakan jalan yang kadang membuat isi perut full of butterfly sepanjang jalan, segala kesusahan didengarkan dan tertolong. Terima kasih atas hal baik yang tidak aku pahami makna dibalik itu "untuk apa dihadirkan jika akhirnya juga ditinggalkan?"
Actually, saat di bangku SMA, The first and last time, i have been cried cause friendship with a boy, yap a boy is you! cowo yang aku kira hanya berteman dekat dengan aku, but not in real life, karena perkataan cewe kelas kamu itu yang membuat deg ke hati. tapi LUCU juga kalau diingat sekarang. Drama bangett wkkk jadi penuh warna juga masa-masa SMA aku :)
Setelah dipikir-pikir, hal-hal baik dari kamu yang tidak bertahan lama dan putus nyambung itu ternyata membuat aku sadar bahwa hal tersebut tidak perlu datang justru lebih baik. I am really appreciate it, Bro! but if it never exists, it's better. I am not feel regret for that, thank you for all the good and bad things from you, it made my teenage days colorful, I'm not blame you, nothing is wrong, we just enjoy of our teenagers day. We just try all about curious's something, right?
Terima kasih ya sekarang sudah pergi, hanya jadi penonton story, atau sesekali reply story untuk ucapan selamat atas segala pencapaian aku. Walau saat itu kamu pergi/berbeda setelah aku silaturrahmi dengan teman SMP aku yang juga dia kebetulan teman kuliah kamu, "aneh" tentu saja itu yang aku pikirkan? lucu saja endingnya seperti itu.
Tetapi dengan ada atau tidak adanya kamu dalam hidupku, aku terus berjalan, kita terus berjalan pada jalan masing-masing, dengan seiring melupakan soal harapan kita dahulu.
Tetapi dengan ada atau tidak adanya kamu dalam hidupku, aku terus berjalan, kita terus berjalan pada jalan masing-masing, dengan seiring melupakan soal harapan kita dahulu.
Terima kasih juga dulu pernah mengirim email tiap hari yang pernah aku sukai.
Tidak akan pernah menyesal punya teman kayak kamu, Terima kasih!
Tidak akan pernah menyesal punya teman kayak kamu, Terima kasih!
Jikalau some day kamu baca ini, maaf kalau aku punya salah, sekali lagi terima kasih sudah pernah datang, pergi, dan tidak kembali hingga saat ini, semangat hidup!