I. Pendahuluan
Kulit jeruk
merupakan salah satu limbah yang banyak beredar di lingkungan. Limbah
kulit jeruk dapat berasal dari industri
minuman, ataupun dari pasar. Pada tahun 2013, jumlah kulit jeruk di Indonesia
mencapai 309.678 ton tiap tahunnya. Sejauh ini belum banyak orang yang mampu
memanfaatkan limbah kulit jeruk, khususnya limbah di pasar, agar menambah nilai
jualnya.
Limbah kulit
jeruk termasuk ke dalam golongan limbah biodegradable yaitu limbah yang dapat
diuraikan secara proses biologi baik itu secara aerob maupun anaerob. Namun
akan lebih baik jika limbah ini diolah menjadi produk yang memiliki nilai guna
terlebih jika memilki nilai jual. Pemanfaatan limbah kulit jeruk untuk minyak atsiri dapat meningkatkan
komoditas atsiri dan nilai ekonomi.
Senyawa
kimia yang terdapat dalam kulit jeruk dapat dimanfaatkan karena memiliki gugus
penyusun minyak atsiri Minyak atsiri banyak digunakan dalam parfum, kosmetik
dan sebagai bahan pewangi sabun. Karenanya produksi dan konsumsi minyak ini juga cukup besar. Minyak
atsiri yang diperoleh dari kulit jeruk memiliki potensi ekonomi yang cukup
menjanjikan. Selain itu, semua kulit jeruk dapat diambil atau diekstrak minyak
atsirinya sehingga peluang pemanfaatannya lebih besar. Salah satu potensi
ekonomi minyak atsiri adalah sebagai aromaterapi. Minyak atsiri merupakan salah
satu bahan pendukung dalam pembuatan aromaterapi. Ada berbagai macam bentuk aromaterapi yaitu,
minyak essensial aromaterapi, dupa aromaterapi, lilin aromaterapi, minyak pijat
aromaterapi, garam aromaterapi, dan sabun aromaterapi. Dalam pembahasan ini
minyak atsiri yang dihasilkan akan diaplikasikan menjadi produk lilin aromatik.
II.
Alat dan Bahan
a.
Alat
Alat yang dibutuhkan dalam pembuatan
minyak atsiri sebagai berikut:
1. Kaleng bekas
2. Selang
3. Kompor gas
4. Alat penampung/ember
5. Keranjang
6. Pengukur suhu
7. Telenan
8. Pisau
9. Cetakan lilin
10. Pengukur suhu
b.
Bahan yang diperlukan dalam pembuatan minyak atsiri
adalah:
1. Kulit Jeruk Peras
2. Etanol
3. Benang/Sumbu Lilin
4. Air
5. Parafin
III.
Cara Pembuatan
Pembuatan minyak atsiri dari kulit jeruk dapat dilakukan
dengan dua metode. Metode pertama adalah metode ekstraksi dengan teknik
maserasi yaitu teknik dengan perendaman menggunakan alkohol. Metode kedua
adalah metode penyulingan atau destilasi yaitu suatu metode pemisahan bahan
kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas)
bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini
kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan.
·
Langkah pembuatan minyak atsiri dengan metode estraksi
yaitu sebagai berikut:
1.
Cuci bersih kulit jeruk
2.
Potong kulit jeruk menjadi ukuran kecil
3.
Keringkan kulit jeruk selama 2 hari
4.
Masak air dengan suhu 32 derajat Celsius, masukan botol
etanol di dalam air hangat dan rendam selama 20 menit
5.
Masukkan kulit jeruk dan etanol dalam stoples
6.
Tutup rapat toples dan kocok selama bebera menit
7.
Diamkan campuran selama 2 – 3 hari
8.
Saring campuran dengan menggunakan filter kopi atau kain
cheesecloth.
9.
Biarkan alkohol menguap dengan mendiamkan selama
beberapa hari.
10.
Jika semua alkohol sudah hilang, maka yang tersisa hanya
minyak atsiri jeruk
·
Langkah pembuatan minyak atsiri dengan teknik penyulingan
(destilasi) adalah sebagai berikut:
1.
Bersihkan kulit jeruk dari kotoran dan sisa buah jeruk
di kulit
2.
Potong kulit jeruk kecil-kecil
3.
Masukkan kulit jeruk pada alat penyulingan dan
ditambahkan air
4.
Pasang alat penyulingan seperti kondensor dan corong
pemisah
5.
Hidupkan kompor
6.
Tunggu sampai tetes pertama keluar dari kondensor
7.
Tampung hasil penyulingan dalam corong pemisah
8.
Memisahkan minyak atsiri dari air dengan menggunakan
corong pemisah
·
Cara pembuatan lilin aromatik adalah sebagai berikut:
1.
Didihkan air dalam panci
2.
Lelehkan parafin dengan cara memasukan mangkuk berisi paraffin ke dalam
panci air. Jaga agar air tidak masuk dan bercampur dengan parafin.
3.
Setelah parafin meleleh, tambahkan minyak atsiri kulit
jeruk.
4.
Siapkan cetakan lilin, agar benang kasur untuk sumbu
lilin tegak dan berada di tengah, ikat di batang lidi dan posisikan di tengah
gelas.
5.
Masukkan bahan ke cetakan
6.
Tunggu hingga kering.
IV.
Manfaat Produk
Lilin aromatik
dari minyak atsiri kulit jeruk selain berguna sebagai penerang juga dapat
digunakan sebagai pengusir nyamuk dan serangga seperti kecoa. Kulit jeruk dapat
digunakan sebagai aroma yang tidak disukai oleh serangga-serangga pengganggu
yang ada, seperti nyamuk dan lalat. Di dalam kulit jeruk memiliki
kandungan minyak atsiri, senyawa
limonen, sitronela, dll. Minyak atsiri pada kulit jeruk adalah jenis minyak
yang mengeluarkan bau yang sangat khas. Limonen dalam kulit jeruk menurut
beberapa penelitian dapat digunakan sebagai bahan yang dapat mengusir serangga,
serta berfungsi melancarkan peredaran darah, meredakan radang tenggorokan dan
batuk, serta menghambat sel kanker. Minyak atsiri jeruk juga mengandung
linalool, linalil, dan terpineol yang memiliki fungsi sebagai penenang
(sedatif), serta sitronela sebagai penenang dan pengusir nyamuk. Sitronela
inilah yang berperan menghasilkan aroma yang berfungsi sebagai penenang dan
pengusir serangga, atau memberikan efek insektisida terhadap beberapa jenis
kutu.
Minyak
atsiri kulit jeruk juga berfungsi sebagai repelan alami karena memiliki aroma
yang khas. Dalam sebuah penelitian, minyak atsiri kulit jeruk keprok 60%
berefek anti nyamuk terhadap nyamuk aedes aegypti dan memiliki potensi yang
sama dengan bahan kimiawi DEET 13%. Minyak atsiri jeruk ini juga memiliki
manfaat sebagai aroma terapi karena aroma jeruk dapat menstabilkan system
syaraf, menimbulkan perasaan senang dan tenang, meningkatkan nafsu makan, dan
penyembuhan penyakit.
V. Kesimpulan
Kulit jeruk
merupakan salah satu limbah yang banyak beredar di lingkungan. Limbah kulit
jeruk memiliki kandungan minyak astiri, senyawa limonen, sitronela, dll. Kandungan
yang ada di dalam limbah kulit jeruk tersebut dapat dimanfaatkan menjadi lilin
aromatik. Pembuatan lilin aromatik diawali dengan pembuatan minyak atsiri dari
kulit jeruk melalui metode ekstraksi atau metode penyulingan (destilasi). Lilin
aromatik dari minyak atsiri kulit jeruk yang berguna sebagai penerang juga
dapat digunakan sebagai pengusir nyamuk dan serangga seperti kecoa serta lilin
aroma terapi. Dengan memanfaatkan limbah kulit jeruk dapat mengurangi jumlah
limbah yang ada dan dapat menghasilkan produk baru yang inovatif yang memiliki
nilai guna dan nilai ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Fong, O. H. 2012. Extraction Of
Essential Oil From Orange Peels. Thesis. Faculty of Chemical & Natural
Resources Engineering, University Malaysia Pahang.
Hasriani, H., & Rasjid, A. 2020. Kemampuan Lilin Anti
Nyamuk dari Kulit Jeruk Bali (Citrus Maxima) Dalam Mematikan Nyamuk. Sulolipu:
Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat. 1(20): 61-65.
Kartika, K., Rizki, F. A., Amanatufahmi, E. H., Lestari, T.,
& Sa’diah, I. 2014. Pemanfaatan Limonen dari Kulit Jeruk Nipis dalam
Pembuatan Lilin Aromatik Penolak Serangga. In Pekan Ilmiah Mahasiswa
Nasional Program Kreativitas Mahasiswa-Penelitian 2014. Indonesian Ministry
of Research, Technology and Higher Education.
Rangkuti, K., Ardilla, D., & Ginting, L. N. 2020. Aplikasi
Zero Waste melalui Pembuatan Minyak Atsiri Dari Limbah Kulit Jeruk Peras. Martabe:
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. 3(2): 317-324.