Asap cair
merupakan cairan kondensat uap asap hasil pirolisis kayu yang mengandung senyawa
penyusun utama asam, fenol dan karbonil sebagai hasil degradasi termal komponen
selulosa, hemiselulosa dan lignin. Senyawa asam, fenol dan karbonil dalam asap
cair memiliki kontribusi dalam memberikan sifat karakteristik aroma, warna,
flavor serta antioksidan dan antimikroba. Salah satu bahan baku yang dapat
digunakan dalam pembuatan asap cair ialah limbah sabut kelapa muda. Sabut kelapa
untuk saat ini hanya menjadi sampah yang belum bisa dimanfaatkan. Karena itu
salah satu penanganannya adalah dengan memanfaatkan limbah sabut kelapa muda sebagai
bahan dasar dalam pembuatan asap cair.
1. Alat, Bahan, dan Cara Pembuatan Asap Cair
a. Alat
Alat-alat yang
digunakan dalam pembuatan asap cair sebagai berikut.
1.
Reaktor
pirolisis
2.
Alat
destilasi
3.
Kondensor
4.
Selang
5.
Golok
6.
Termometer
7.
pH
meter
8.
Erlenmeyer
9.
Gelas
piala
10. Tabung reaksi
11. Pemanas listrik
12. Pipert tetes
13. Labu ukur
14. Vortex shaker
15. Sentrifuse
16. Spektrofotometer
17. Piknometer
b. Bahan
Bahan-bahan yang
digunakan dalam pembuatan asap cair sebagai berikut.
1.
Sabut
kelapa muda
2.
Etanol
95%
3.
Akuades
4.
Reagen
Folin-Ciocalteu
5.
Asam
galat 0,2%
6.
Na2S2O3
5%
7.
Na2CO3
5%
8.
Indikator
fenolphthalein
9.
NaOH
0,1 N
c. Cara Pembuatan Asap cair
Metode yang
digunakan dalam pembuatan asap cair sebagai berikut.
1) Persiapan bahan baku
Bahan pembakar disiapkan yaitu
sabutkelapa muda. Sabut kelapa muda dipisahkan dari cangkang yang menempelpada
sabut dan dipotong kecil-kecil menggunakan golok. Kemudian dikeringkan dalam
oven padasuhu 60°C.
2) Proses pembuatan asap cair
Pembuatan asap cair dimulai dengan
cara sabut kelapa muda dimasukan kedalam reaktor pirolisis. Setiap kali
pembakaran bahan sabut kelapa muda sebanyak 1500g dimasukkan kedalam tabung
reaktor, Kemudian tabung ditutup dengan rapat. Selanjutnya rangkaian alat
kondensasi dipasang dan tabung pendingin dialiri dengan air dingin. Api kompor gas
dinyalakan untuk membakar tabung reaktor. Bahan didalam tabung reaktor akan
panas dan akan mengalami pirolisis. Asap akan keluar dari wadah dan masuk ke dalam
kondensor yang akhirnya mengeluarkan cairan hasil kondensasi ditampung di dalam
botol. Pemanasan diakhiri sampai tidak ada asap cair yang menetes dalam wadah
penampung.
3) Proses Pemurnian Asap Cair
Asap cair dimasukkan sebanyak 200
ml ke dalam labu distilasi, dipanaskan menggunakan pemanas listrik dengan suhu
maksimum 200°C. Uap yang terbentuk lalu masuk ke
dalam pipa pendingin balik (condensor) dan destilat ditampung dalam sebuah
wadah atau labu.
2. Manfaat Produk Asap Cair
Asap
cair mengandung berbagai senyawa yang dapat dikelompokkan ke dalam kelompok
senyawa fenol, asam dan kelompoksenyawa karbonil. Kelompok-kelompok senyawa
tersebut berperanan sebagai antimikroba, antioksidan, pemberi flavor (flavoring)
dan pembentuk warna (coloring). Karena asap cair dapat berperan sebagai anti mikroba
dan antioksidan, maka asap cair dapat digunakan sebagai bahan pengawet.
3. Kesimpulan
Asap
cair merupakan cairan kondensat uap asap hasil pirolisis kayu yang mengandung senyawa
penyusun utama asam, fenol dan karbonil. Salah satu bahan baku yang dapat
digunakan dalam pembuatan asap cair adalah limbah sabut kelapa muda dengan
teknik pirolisis. Hasil asap cair yang didapat berguna sebagai bahan pengawet.
Daftar Pustaka:
Restuhadi, F. R.
2015. Karakteristik asap cair dari proses pirolisis limbah sabut kelapa muda. Jurnal
Sagu. 14(2) : 43-50.