Antropologi agama
https://kaltim.tribunnews.com/2016/05/22/alien-pernah-mendarat-di-india-lukisan-di-dinding-goa-ini-diklaim-sebagai-bukti |
Sebelum masuk ke Apa itu Antropologi agama ada baiknya mengatahui apa itu Antropologi. Antropologi berasal dari bahasa yunai, Antrhopos dan logos. Anthropos artinya manusia, dan Logos artinya naluri, nalar, atau berakal. Jadi Antropologi adalah ilmu yang mempelajari Manusia. Dalam melakukan kajian terhadap manusia, antropologi mengedepankan dua konsep penting yaitu: Holistik dan Komparatif. Tujuannya adalah mempelajari manusia tentunya, untuk lebih memahami dan mengapresiasi manusia sebagai entitas biologis homo sapiens dan makhluk sosial dalam kerangka kerja yang interdisipliner dan komprehensif. Oleh karena itu, antropologi menggunakan teori evolusi biologi dalam memberikan arti dan fakta sejarah dalam menjelaskan perjalanan umat manusia di bumi sejak awal kemunculannya.
Kemudian apa itu Antropologi agama. Melalui penjelasan singkat di atas dapat di pahami bahwa Antropologi agama adalah ilmu pengetahuan yang berusaha mempelajari tentang manusia yang menyangkut agama dengan pendekatan budaya, atau disebut juga Antropologi Religi. Mudahnya adalah ilmu yang mempelajari segala bentuk agama yang telah menjadi bagian dari manusia dengan menggunakan metode pendekatan.
Kajian antropologi agama terdasar atas dua pertanyaan what is religion dan what does religion for do other. Pertama tetkait akan makna agama dan kedua adalah peran serta fungsi agama bagi manusia (other). Artinya penelitian gama disini adalah agam yang hidup dalam kehidupan manusia.
Kajian agama adalah Abstrak yang mana tertuang dalam ajaran atau aturan-aturan. Poin penting yang menjadi titik studi antropologi agama adalah kenyataan yang tampak berlaku, empiris, atau juga bagaimana hubungan pikiran, sikap dan perilaku manusia dalam hubungannya dengan hal yang gaib. Antropologi tidak menjawab bagaimana Bergama menurut kitab suci namun bagaiman Bergama menurut penganutnya. Melalui 4 metode kajian Antropologi agama di teliti, yaitu metode histrois sejarah atau latar belakang, normtaif berkenaan tentang norma-norma. Kemudian Deskriptif artinya menguraikan sesuatu hal, apakah dengan mencatat, melukis dan sebagainya dengan kajian yang diteliti (agama). Terkahir empiric ini adalah metode yang melihat manusia dalam mengaplikasikan agama melalui pikiran, sikap, rasa dan apa yang dikerjakan oleh yang bersangkutan.
Secara garis besar studi agama dalam antropologi di bagi dalam 4 rangka teoretis: intellectualis, strukturalist, Fungsionalist, dan Symbolist. Intelektuaslit mengkaji agama berdasarkan definisi agama dan perkembangannya. Contoh agama yang dimana manusia percaya akan kekuatan supranatural, itu merupakan definisi agama yang berkambang dalam ajaran Animisme dan monoteisme. Strukturalist artinya agama hadir sebagai kerangka gerak bagi individu dan masyarakat. Fungsionalist artinya agama sebagai pemberi jawaban bagi pertanyaan manusia yang tidak dapat dijawab dengan commo sense rasionalis atau teknologi. Symbolist adalah suatu media agar terjalinnya ikatan bersama dalam kebersamaan yang di kemas dalam sebuah ritual atau perkumpulan.